Welcome to my blog :)

rss

Rabu, 23 Februari 2011

Mesir yang Bergejolak

Mubarak Terancam

Akses Layanan Internet dan Telepon Seluler di Mesir Ditutup.

KAIRO, JUMAT – Pemerintahan Presiden Husni Mubarak semakin merasa terancam. Begitu khawatirnya akan aksi massa, otoritas berwenang hari jumat (28/1) menutup layanan internet dan telepon seluler serta mengerahkan pasukkan elite bersenjata lengkap, termasuk tank dan mobil antihuru-hara. Kairo, ibu kota Negara, mencekam.

Reuters melaporkan, jutaan orang kembali ke jalan, Jumat. Mereka tersebar di Kairo, Alexandria, Aswan, Mansoura, dan Suez, menuntut Mubarak untuk mundur. Tokoh Mesir, Mohamed El-Baradei, seperti dilaporkan AFP, sudah berada di Mesir. Bersama 2.000 anggota jemaah, ia shalat di sebuah masjid. Ia salah satu tokoh penting dalam aksi ini.

Menurut AP, seusai shalat Jumat, jutaan orang tak beranjak dari masjid. Mereka bersiap-siap menggelar demonstrasi lanjutan besar-besaran dibandingkan aksi selam tiga hari sebelumnya sejak Selasa. Mereka bertekad menggunlingkan rezim Mubarak yang berkuasa sejak 1981. Mubarak diguncang kasus korupsi, kemiskinan, pengangguran, serta represi politik dan aparat.

Otoritas berwenang menutup layanan internet dan pesan singkat (SMS) telepon seluler, juga BlackBerry Internet Service. Penutupan dilakukan beberapa saat menjelang shalat Jumat. Hari Kamis, pemerintah sudah menutup akses situs jejaring social Twitter dan Facebook, juga YouTube, Yahoo, dan Google.

Empat operator utama penyedia layanan internet di Mesir, yaitu Link Mesir, Vodafone/Raya, Telcom Mesir, dan Etisalat Mirs, mengaku layanan mereka telah ditutup pemerintah. Penutupan akses komunikasi publik itu dinilai sangat ekstrem akibat rezim Mubarak dihinggapi rasa takut berlebihan atas aksi massa.

Pasalnya, berkat kekuatan rakyat yang sama dan digerakkan lewat media situs jejaring social yang sama sebelumnya, rezim otokratik Presiden Tunisia Zine al-Abidine Ben Ali ditumbangkan pada 14 Januari. Oposisi Mesir mengakui aksi mereka terinspirasi oleh kasus Tunisia.

Selain itu, pemerintah mengarahkan ribuan personel pasukkan antiteror sejak Kamis malam di Kairo. Jumat siang, petugas berseragam tidak tampak dijalan-jalan, tetapi tank dan kendaraan polisi antihuru-hara berserakan dijalan-jalan, termasuk disekitar Tahrir Square yang menjadi titik konsentrasi massa demonstran.

Hingga jumat pagi sudah ada enam orang tewas akibat bentrokan polosi dan demonstran. Meski demikian, Mubarak yang kini sudah berusia 82 tahun belum juga tampak di muka umum sejak aksi mulai digelar Selasa lalu. Partai berkuasa, Partai Demokrasi Nasional, mengatakan, pihaknya siap berdialog dengan semua tokoh dan unsure masyarakat.

Refrensi : Koran Kompas, 29 Januari 2011.

Kronologi Tumbangnya Rezim Mubarak

Pelukan, air mata, dan teriakan kebahagiaan membahana dari seluruh penjuru Mesir malam ini, Jumat (11/2/2011). Reuters memberitakan orang-orang berdansa, meniup terompet, dan banyak yang mengibar-ngibarkan bendera nasional Mesir.

"Rakyat telah menumbangkan rezim," teriak massa yang berada di Lapangan tahrir.

"Allah Akbar. Saya orang Mesir. Saya bangga sebagai orang Mesir," begitu kata mereka.

"Terima kasih ya Tuhan, saya jadi pengangguran karena dia (Mubarak-red), kehidupan sangat susah, sekarang saya akan memulai hidup baru," ujar Ahmed (35) di Istana Presiden.

"Terima kasih, terima kasih Tuhan, ketidakadilan telah sirna dan segalanya akan lebih baik. Jika tidak (membaik-red), kami akan kembali ke jalan dan menuntut perubahan," tutur seorang pemilik toko roti, Reda Alrouby (37).

Riuh gegap gempita seketika menyeruak saat Wakil Presiden Mesir, Omar Sulaiman mengumumkan pengunduran diri Presiden Mesir, Hosni Mubarak. Mulai malam ini Hosni tidak lagi menjadi presiden di tanah pharaoh alias firaun itu.

"Hari ini Hosni Mubarak memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Mesir," ujar Sulaiman saat pengumumankan pengunduran diri Mubarak seperti dilansir dari TV CNN, Jumat (11/2/2011).

Pengunduran diri Mubarak ini langsung disambut histerias warga Mesir. Mereka meneriakan yel-yel dan merayakan perjuangan mereka untuk menurunkan rezim otoriter yang telah membelenggu Mesir selama 30 tahun ini.

Saat ini ribuan warga Mesir juga masih penunggu pernyataan politik militer Mesir atas mundurnya Mubarak. Unjuk rasa besar-besaran juga telah menyebar ke sejumlah kota, bukan hanya Kota Kairo dan Alexandria. Selain itu sasaran pengunjuk rasa kini menyebar mulai dari gedung-gedung pemerintah, gedung televisi dan radio pemerintah, dan istana kepresidenan, dan juga tempat tinggal Mubarak di Alexandria.

Demonstrasi yang dilakukan warga Mesir untuk menumbangkan Mubarak bukan hal mudah, 18 hari warga turun ke jalan. Seratusan warga meninggal dan ratusan lainya luka-luka, tidak sedikit pula yang ditahan oleh rezim yang berkuasa.

Demo anti pemerintah berkuasa di Mesir pertama kali terjadi pada Selasa (26/1/2011) lalu. Negeri pemilik terusan Suez ini terinspirasi gerakan revolusi di Tunisia. Para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Mesir Hosni Mubarak. Warga juga menginginkan adanya undang-undang yang mencegah seorang presiden berkuasa lebih dari dua periode.

Demonstrasi ini sempat terjadi bentrokan, bahkan tiga orang tewas. Ketiganya adalah dua demonstran dan satu polisi. Sekitar 250 orang juga terluka dalam insiden itu. Aksi menolak kepemimpinan Mubarak, sejak saat ini terus berkembang. Tidak saja di Kota Kairo, demo juga melanda kota-kota seperti Alexandria, dan kota-kota lainnya.

Sepekan kemudian tepatnya 30 Januari, Mubarak menunjuk seorang Wakil Presiden yakni Omar Suleiman. Penunjukan wakil ini merupakan kali pertama selama Mubarak berkuasa. Namun ribuan warga terus menentang dan mendesak tentara untuk bergabung dalam demonstrasi memaksa Mubarak turun dari kekuasannya.

Menurut berbagai perkiraan sekitar 100 orang telah tewas selama seminggu demonstrasi di Mesir. Sumber-sumber medis mengatakan sedikitnya 1.030 orang terluka di Kairo, termasuk di antaranya tiga petugas polisi Kairo.

Aksi kekerasan terus meluas di Mesir. Polisi menembak mati 17 orang di Beni Suef, selatan Kairo, karena melakukan penyerangan ke kantor polisi. Mereka menuntut Mubarok menarik polisi dari penjagaan demonstrasi di Mesir.

Lebih dari sepekan didemo rakyatnya, pada Rabu (2/1/2011) Mubarak kembali memberikan pernyataannya. Presiden dengan kekayaan lebih dari Rp 300 triliun menyatakan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu Mesir pada September 2011 nanti.

Mubarak mengatakan, dirinya ingin mengakhiri jabatannya sebagai Presiden Mesir dalam suasana damai, tanpa kekerasan. "Saya menginginkan suasana damai dalam transisi kepemimpinan di Mesir," ujar Mubarak yang dipancarluaskan lewat media televisi.

Pernyataan ini masih tidak membuat publik puas. Yang mereka tuntut adalah pengunduran diri Mubarak saat ini juga. Demontrasi terus berlanjut di lapangan Tahrir, pusat kota Kairo, hingga akhirnya massa mengepung istana kepresidenan. Bahkan saat istana dikepung, sang presiden beserta keluarga dikabarkan telah meninggalkan Kairo. Massa pun tetap pada tuntutannya, mereka terus meneriakkan agar mubarak lengser keprabon.

Hingga pada malam harinya tuntutan mereka bisa tercapai, Wakil Presiden Mesir Omar Suleiman akhirnya mendeklarasikan kemunduran Mubarak sebagai presiden di Mesir.

"Hari ini Hosni Mubarak memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Mesir," ujar Sulaiman saat pengumumankan pengunduran diri Mubarak.

Dengan mundurnya orang nomor satu di Mesir ini segera disambut gegap gempita dari seluruh penjuruh Mesir. Kurang lebih 20 juta warga Mesir merayakan kemenangan atas mundurnya rezim Mubarak.

Mundurnya Mubarak ini sekaligus membuat vacuum of power di negara piramid itu. Majelis militer Mesir pun dikabarkan mengambil alih tanggung jawab pemerintahan sementara yang ditinggalkan Mubarak.

Refrensi : http://www.warungbebas.com/2011/02/hosni-mubarak-mundur-inilah-kronologi.html

Mubarak Pergi – Mesir Torehkan Sejarah Baru

Di Mesir, sebuah era berakhir. Setelah 30 tahun berkuasa, Hosni Mubarak akhirnya tak berdaya menghadapi keinginan besar rakyatnya , dan mundur. Mesir lega dan bersuka ria. Presiden AS Obama sambut baik turunnya Mubarak.

Gerakan demokrasi di Kairo dan di seluruh pelosok negeri itu, merayakan hari bersejarah itu. Dunia barat pun merasa lega. Hari Jumat(10/2) Presiden Mesir Hosni Mubarak tidak lagi berbicara langsung kepada rakyatnya untuk mengumumkan pengunduran dirinya. Di televisi pemerintah, Wakil Presiden Omar Suleiman membacakan kalimat-kalimat yang telah berpekan-pekan ini ditunggu-tunggu rakyat Mesir, yaitu Mubarak mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada angkatan bersenjata: "Mengingat sangat sulitnya keadaan di negeri ini, Presiden Hosni Mubarak memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai presiden Republik Mesir dan telah menyerahkan wewenang kepada Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata untuk melaksanakan kekuasaan di negeri ini."

Dewan Tertingi Angkatan Bersenjata Mesir itu dipimpin oleh Menteri Pertahanan Mohammed Hussein Tantawi. Dewan militer ini akan membubarkan pemerintah dan parlemen, demikian dilaporkan stasiun pemancar Arab, Al-Arabiya. Dewan Militer bersama Mahkamah Konstitusi Mesir akan menjalankan kekuasaan.

Obama imbau militer Mesir indahkan hak-hak rakyat.

Presiden AS Barack Obama menyambut baik mundurnya Hosni Mubarak. Jumat malam (11/02) di Washington Obama mengutarakan bahwa ini bukan merupakan akhir dari perubahan, melainkan awalnya. Hari-hari yang sulit masih akan datang. Dan pada akhirnya demokrasi yang sebenarnya harus dapat terlihat, tambah Obama. ia juga mengimbau militer Mesir untuk memperhatikan hak-hak rakyat. Ia mendesak untuk mencabut keadaan darurat serta perubahan konstitusi yang akan membuka jalan menuju pemilu yang bebas dan adil.

Merayakan mundurnya Mubarak, Merkel : Jerman akan membantu Mesir.

Sementara itu Kanselir Jerman, Angela Merkel di Berlin menyatakan sangat gembira melihat perkembangan di Mesir hari Jumat malam waktu setempat: "Hari ini adalah hari kegembiraan besar. Kita semua menjadi saksi sebuah perubahan bersejarah dan saya turut bergembira bersama rakyat Mesir. Saya harap, rakyat Mesir tetap memiliki keberanian dalam upaya melakukan perubahan. Saya terutama mengharapkan Mesir tanpa korupsi, sensor, penangkapan dan penyiksaan. Jerman akan berupaya sebisanya untuk mendukung perkembangan dan keinginan-keinginan rakyat Mesir. Kami percaya, sangatlah penting bahwa perkembangan ini tidak berbalik ke posisi sebelumnya dan menjadi awal dari Mesir yang bebas. Pada akhir perkembangan ini harus dilaksanakan pemilihan umum bebas.

Sementara itu, oposisi Mesir merayakan mundurnya Mubarak. Di lapangan Tahrir di Kairo orang-orang menari-nari. Ratusan ribu penentang rezim Mubarak membunyikan klakson mobil dan melambaikan bendera Mesir, sambil meneriakkan slogan: " Rakyat telah menjatuhkan rezim".

Rakyat bersorak sorai menyambut lengsernya Mubarak , hari terindah bagi El-Baradei.

Politisi oposisi dan penerima hadiah Nobel perdamaian Mohammed el-Baradei mengatakan kepada BBC bahwa itu adalah hari terindah baginya. Sedangkan Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Mussa yakin akan masa depan positif negara Mesir. Ia mengaku optimis bahwa rakyat Mesir menuju ke arah jalan yang benar. Demikian diutarakan mantan menteri luar negeri Mesir itu dan menegaskan bahwa mereka telah mencapai apa yang dituntut oleh rakyat.

Saksi mata di Kairo mengatakan, hari Jumat sore (11/2) sebuah helikopter lepas landas dari istana kepresidenan di kawasan Heliopolis, Kairo. Tidak lama setelah itu dilaporkan bahwa Mubarak mendarat di Sharm el-Sheikh. Pada hari-hari sebelumnya, berulang kali muncul spekulasi bahwa Mubarak akan tinggal di Sharm el-Sheikh. Hamas: Awal dari kemenangan revolusi Mesir

Sedangkan dari Gaza, juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri menyebut mundurnya Mubarak sebagai awal dari kemenangan revolusi Mesir. Ia menyerukan agar pemimpin Mesir saat ini segera menghapuskan blokade Gaza dan membuka secara permanen perbatasan Rafah.

Refrensi : http://www.dw-world.de/dw/article/0,,6435747,00.html

Evakuasi WNI di Mesir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Garuda Indonesia telah menerbangkan sebanyak 2.439 warga negara Indonesia (WNI) kembali ke tanah air dari Kairo, Mesir hingga akhir pekan ini.

Seperti diketahui, akibat demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Mesir - yang mengakibatkan presiden Hosni Mubarak turun dari pemerintahan - Garuda telah melaksanakan penerbangan untuk mengangkut warga negara Indonesia kembali ke tanah air. Juru bicara Garuda, Pujobroto dalam rilis resmi Garuda, Minggu (13/2) mengatakan, penerbangan ke Kairo dilaksanakan Garuda menggunakan pesawat B 744-400 yang berkapasitas 428 penumpang.

Penerbangan ke Kairo untuk mengangkut WNI kembali ke tanah air dilaksanakan sejak 2 Februari; dan hingga Jumat, 11 Februari 2011 Garuda telah melaksanakan 6 penerbangan dengan total WNI yang diangkut sebanyak 2.439 orang.Pesawat dari Jakarta ke Kairo melakukan transit di Jeddah; sementara dari Kairo, penerbangan langsung menuju Jakarta tanpa melakukan persinggahan di Jeddah.‪ ‪Sementara itu, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja, Garuda juga akan memulangkan sebanyak 300 TKI - yang mengalami masalah keimigrasian dan masalah lainnya di Arab Saudi - dari Jeddah pada hari Senin besok (14/02).


Pesawat Garuda GA-981 berangkat dari Jeddah pada hari Minggu (13/02) pukul 23.00 waktu Jeddah dan direncanakan tiba di Jakarta pada hari Senin (14/02) pukul 12.30 WIB. Penerbangan kedua pemulangan WNI bermasalah dari Jeddah tersebut direncanakan akan dilaksanakan kembali pada tanggal 17 Februari 2011. Semantara itu dua maskapai penerbangan yang mengangkut warga negara Indonesia (WNI) yang telah datang di Jakarta ke beberapa tempat di Indonesia,


Sriwijaya Air dan Lion Air memberikan potongan tarif khusus bagi mereka. Potongan dilakukan untuk meringankan biaya kembali pulang ke kampung masing-masing.Juru bicara Sriwijaya Air, Agus Soedjono mengatakan pihaknya telah mengangkut ratusan WNI ke berbagai tempat di Indonesia dengan tarif yang sangat murah. "Kita memberikan harga murah di bawah harga sub class, jadi bukan berupa diskon," kata Agus.

Demikian juga dengan Lion Air yang menerapkan harga sama kepada WNI yang dievakuasi dari Kairo, Mesir dengan Garuda Indonesia. "Tentunya untuk meringankan mereka kami memberikan harga khusus yang murah," kata Direktur Lion, Edward Sirait.

Jakarta, 14/2/2011 (Kominfo Newsroom) Maskapai penerbangan GarudaIndonesia menyatakan, hingga Jumat (11/2) telah berhasilmengevakuasi sebanyak total 2.439 warga negara Indonesia kembali ketanah air dari Kairo.

Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia (persero) Tbk.Pujobroto menjelaskan, penerbangan ke Kairo dilaksanakan Garudamenggunakan pesawat B 744-400 yang berkapasitas 428 penumpang.

Penerbangan ke Kairo untuk mengangkut WNI kembali ke tanah airdilaksanakan sejak Rabu (2/2) dan hingga Jumat (11/2). Dengandemikian, praktis Garuda telah melaksanakan 6 penerbangan dengantotal WNI yang diangkut sebanyak 2.439 orang, katanya.

Dari total tersebut, sebanyak 1.018 WNI telah dipulangkan denganmenggunakan pesawat ke daerahnya masing-masing. BerdasarkanInformasi Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, PadaSabtu (12/2), WNI kloter keenam yang dipulangkan ke daerahnyadengan pesawat berjumlah 136 orang.

Ke-136 WNI tersebut, diantaranya dipulangkan dengan menggunakanLion air yaitu sebanyak 103 orang dan dengan Sriwijaya Air sebanyak31 orang. Dan pada Minggu (13/2), sebanyak 32 penumpang kembaliakan dipulangkan ke daerahnya dengan Maskapai penerbangan LionAir.

Sampai saat ini, WNI yang masih berada di Asrama Haji PondokGede, Jakarta Timur berjumlah 168 orang.

Selain itu, Garuda juga kembali ditunjuk untuk memulangkansebanyak 300 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mengalami masalahkeimigrasian dan masalah lainnya di Arab Saudi dari Jeddah, padaSenin (14/2).

Pujobroto menjelaskan, pemulangan TKI ini merupakan bentukkerjasama lintas instansi antara Kementerian Luar Negeri danKementerian Tenaga Kerja. Pesawat Garuda yang digunakan adalahGA-981 berangkat dari Jeddah pada Minggu (13/2) pukul 23.00 waktuJeddah dan direncanakan tiba di Jakarta pada Senin (14/2) pukul12.30 WIB.

Sedangkan penerbangan kedua pemulangan WNI bermasalah dari Jeddah tersebut direncanakan akan dilaksanakan kembali pada Kamis(17/2). Pesawat dari Jakarta ke Kairo melakukan transit di Jeddah;sementara dari Kairo, penerbangan langsung menuju Jakarta tanpamelakukan persinggahan di Jeddah.

Akibat demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Mesir yangmengakibatkan Presiden Hosni Mubarak turun dari pemerintahan,Pemerintah RI telah menunjuk Garuda untuk melakukan penerbanganevakuasi Warga Negara Indonesia kembali ke tanah air.(T.De/toeb)

Refrensi :

http://www.tribunnews.com/2011/02/14/garuda-indonesia-angkut-2.439-wni-ke-tanah-air

http://www.depkominfo.go.id/berita/bipnewsroom/total-wni-dari-mesir-yang-kembali-ke-indonesia-2-439-orang/

Menurut saya seharusnya sejak awal saya Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri dari jabatannya.. Supaya tidak ada korban jiwa yang berjatuhan. Dan untuk WNI yang sudah kembali ke tanah air, seharusnya jangan kembali ke Mesir dulu di karenakan kondisi Mesir masih belum stabil.. Dan untuk pemerintah, walaupun presiden Mubarak sudah mengundurkan diri dan mesir sudah kembali seperti biasa. Seharusnya WNI yang masih berada di Mesir tetap di evakuasi..

Walaupun sekarang presiden Mubarak sudah mengundurkan diri, tapi warga mesir masih belum merasa merdeka, karena sekarang alih pemerintahan ada di tangan kekuasaan militer.. Karena sekarang yang memegang alih atau pemegang kekuasaan militer. Akan diadakan bulan September mendatang. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah akankah kekuasaan militer akan membawa mesir ke revolusi yang lebih baik ???? hingga sampai September nanti..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar